ARTIKEL MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 5 PALOPO

DISUSUN OLEH :
RISKA 18 0202 0146







PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2020


ABSTRAK
























PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah proses pencerdasan kehidupan bangsa yang digunakan sebagai sarana dalam membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Keberhasilan suatu Lembaga pendidikan atau sebuah sekolah ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, baik dari segi karyawan, buruh, manajer, serta pegawai lainnya yang mampu menunjang aktivitas sebuahsekolah.
Peningkatan kualitas Manajemen Sumber Daya Manusia yang dilihat dari konsep totalitas kehidupan, perlu dilengkapi dengan dimensikualitas yang bersifat strategis dalam konteks pembangunan seutuhnya, yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, profesional, intelektual, disiplin dan efisien.Fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era globalisasi ini, yang sangat menentukan adalah manajemen sumber daya manusia. SDM merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuannya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun kepentingan individu. (Abdurohmat Fathoni, 2006: 8)
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu ilmu dan seni
yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Dengan era
yang penuh dengan perubahan, lingkungan yang dihadapi oleh manajemen
sumber daya manusia sangatlah menantang, perubahan muncul dengan cepat dan meliputi masalah-masalah yang sangat luas. Mengelola sumber daya manusia menjadi sesuatu yang sangat menentukan bagi keberhasilan suatu organisasi, kegagalan dalam mengelolanya akan berdampak pada kesulitan organisasi dalam menghadapi berbagai tantangan. Menurut French yang dikutib oleh Minarti, mendefinisikan Manajemen personalia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai penarikan seleksi, pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan  sumber daya manusia (SDM) oleh organisasi.
Di dalam memajukan sekolah manajemen sumber daya manusia yang terpenting adalah dari faktor tenaga pendidikanya, dengan memiliki tenaga pendidik yang kompeteen dibidangnya maka akan dapat memberikan kontribusi yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan/kemajuan sebuah sekolah. Bila dipahami, maka tugas guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Menurut Roestiyah N.K.,bahwa guru dalam mendidik anak didik bertugas untuk:
1. Menyerahkan kebudayaan terhadap anak didik berupa kepandaian, kecakapan, danpengalaman-pengalaman.
2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila.
3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yan baik sesuai undang-undang pendidikan yang merupaka keputusan MPR.
4.Sebagai perantara dalam belajar. Di dalam proses belajar guru hanya sebagai perantara/medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku, dan sikap.
5.Guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut kehendaknya.
6.Guru sebagai penghubung antara sekolah dan mesyarakat. Anak nantinya akan hidup dan bekerja, serta mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian anak harus dilatih dan dibiasakan di sekolah dibawah pengawasan guru.
7.Sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalankan lebih dahulu.
8.Guru sebagai administrator dan manajer.
9.Pekerjaan guru sebagai suatu profesi. Seorang guru harus menyadari benar-benar pekerjaannya sebagai suatu profesi.
10.Guru sebagai perencana kurikulum.
11.Guru sebagai pemimpin untuk anak didiknya.
12.Guru sebagai seponsor dalam kegiatan anak-anak didiknya.
Namun didalam memanajemen sumber daya manusia hendaknya terlebih dahulu dilakukannya perencanaan dan pengadaan tenaga kependdidikan/pegawai agar pegawai yang dimiliki suatu sekolah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki seorang tenaga kependidikan/pegawai.Tahap kedua yaitu dilakukannya pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan/pegawai.Kemudian dilakukan penilaian terhadap Tenaga kependidikan/pegawai tersebut.Semua orang menyadari bahwa perencanaan merupakan bagian terpenting. Oleh karena itu, perencanaan menyita waktu banyak dalam proses manajemen. Dengan kata lain, perencanaan mengatur orang-orang yang akan menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing orangdalam rangka mencapai tugas organisasi (Minarti, 127:2011).
Pengembangan tenaga kependidikan/pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan dan jabatan, sebagai kemajuan teknologi dan semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya pendidikan. Pengembangan tenaga kependidikan/pegawai  sebagai upaya untuk mutu pendidikan serta efisiensi kerja seluruh tenaga sekolah yang berada dalam satu unit organisasi pendidikan.
Penilaian tenaga kependidikan/pegawai adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengetahui secara formal maupun informal untuk mengetahui hal-hal yang menyangkut pribadi, status, pekerjaan, prestasi kerja, maupun perkembangan pegawai sekolah sehingga dapat dikembangkan dan dipertimbangkan nilai objektif dalam mengambil tindakan terhadap seorang tenaga sekolah (Minarti, 127:2011).
Berdasar hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 5 Palopo, diketahui bahwa masih ada Guru yang tidak berkompeten dibidangnya. Hal ini membuktikan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusianya tidak dirikrut oleh pihak sekolah dengan prosedur yang benar dan masih banyak yang harus diperbaiki.Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang berjudul “Manajemen pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Mutu SMA Negeri 5 Palopo



                                                METODE PENELITIAN
 A.  Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.Penelitian Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis, dimana peneliti dengan menggunakan pendekatan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu.
Dalam hal ini menelusuri fenomena dan memperoleh data yang ada dilapangan sehubungan dengan manajemen pengembangan sumber daya manusia dan bagaimana peranannya bagi peningkatan mutu pendidikan di SMAN 5 Palopo.
B.  Latar Setting Penelitian
            Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Palopo yang berada di Jl. H Andi Kaddi Raja kec. Wara selatan Kota Palopo.
C. Data dan Sumber Data
            Berdasarkan pada masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bentuk efektifitas Manajemen sumber daya manusia, kemampuan rekruitmen dan upaya peningkatan Manajemen sumber daya manusia di SMAN 5 Palopo. Oleh karena itu, data yang diambil berupa tuturan atau ujaran yang diperoleh dari guru-guru yang telah dipilih menjadi subjek penelitian.Selain itu, program-program yang dibuat sebagai upaya peningkatan manajemen sumber daya manusia.Tuturan guru-guru didapat saat berkomunikasi verbal secara produktif dan reseptif.
            Pada penelitian ini akan dilakukan dalam tiga kurun waktu. Waktu Pertama adalah kepala sekolah, guru, serta staff lainnya melakukan kegiatan/pembelajaran seperti biasa dan peneliti hanya mengamati lingkungan sekolah saja.Secara bersamaan, peneliti juga mengamati bagaimana bentuk komunikasi para guru dengan kepala sekolah, para guru dengan rekan gurunya, dan para guru dengan staff lainnya. Setelah itu, peneliti bertindak sebagai pengamat untuk menjalankan dua kurun waktu, yaitu kemampuan manajemen sumber daya manusia yang dilakukan di SMA
N 5 Palopo. Secara bersamaan juga, peneliti juga mengamati bagaimana upaya kepala sekolah serta sekolahnya yang dilakukan untuk mandapat dan mengembangkan manajemen sumber daya manusia yang ada
D.Teknik Pengumpulan Data
1.      Teknik Observasi Partisipasi
            Teknik observasi partisipasi disebut dengan istilah pengamatan. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara peneliti secara langsung mengamati subjek penelitian saat pengumpulan data. Peneliti melakukan pendekatan terhadap subjek penelitian dengan selalu berkomunikasi dan bercanda, terutama melakukan komunikasi dengan subjek penelitian agar tampak komunikasi yang terjalin yang dapat dijadikan data penelitian.
            Selain itu, peneliti bertindak sebagai partisipasi moderat.Dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar.Orang dalam yang dimaksud adalah peneliti ikut serta dalam kegiatan manajemen sumber daya manusia yang terdapat di SMAN 5 Palopo, sedangkan orang luar yang dimaksud adalah peneliti hanya sebatas peneliti yang mengumpulkan data.Dalam mengumpulkan data, peneliti ikut observasi partisipatif dalam beberpa kegiatan, tetapi tidak semuanya (Sugiyono, 2012:66). Dalam teknik ini juga dibutuhkan teknik-teknik yang lain, seperti teknik rekam, teknik catat, dan teknik pancing.
2.       Teknik Wawancara
            Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab. Pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, wawancara sebagai strategi utama dalam mengumpulkan data.Pada konteks ini, catatan data lapangan yang diperoleh berupa transkrip wawancara. Kedua, wawancara sebagai strategi penunjang teknik lain dalam mengumpulkan data, seperti observasi partisipan, analisis dokumen, dan fotografi.
3.      Teknik Dokumentasi
            Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan buti-bukti.Metode dokumentasi ini merupakkan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber-sumber non manusia.Sumber-sumber non manusia ini sering diabaikan dalam penelitian kalitatif, padahal sumber ini kebanyaan sudah tersedia dan siap pakai.
            Pengumpulan data melalui teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Dokumen yang dianggap relevan dalam kegiatan ini adalah fokus pada proses pengembangan guru dan tenaga kependidikan.










RESULT

A.Penelitian Terdahulu Yang Relevan
            Penelitian sebelumnya yang terkait dengan manajemen sumber daya manusia di sekolah lebih banyak merujuk pada evektifitas manajemen sumber daya manusia.Selain itu, lebih mengarah pada faktor-faktor yang mendukung dan menghambat evektifitas manajemen sumber daya manusia di sekolah.Penelitian yang didapat masih sangat terbatas terutama yang meneliti mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan Mutu Sekolah.Permasalahan ini seharusnya diteliti agar suatu sekolah tidak hanya mampu merekrut tenaga kerja (guru) seadanya saja, namun juga dapat menciptakan sumber daya manusia yang dapat meningkatkan mutu sekolahnya.
            Berdasar penjabaran tersebut, penelitian manajemen sumber daya manusia dalam upaya peningkatan mutu sekolah perlu dilakukan agar suatu sekolah mampu menciptakan sumber daya manusia yang dapat meningkatkan mutu sekolahnya.Meskipun demikian ditemukan beberapa penelitian yang merujuk pada implementasi manajemen sumber daya manusia dalam peningkatan mutu. Kedua penelitian ini tidak ada kesinambungan, namun peneliti mengambilnya dengan alasan: (1) untuk mengetahui tahapan dalam mencari sumber daya manusia yang berkualitas, dan (2) untuk mengetahui bagaimana cara kepala sekolah dalam mengefektifkan tugas para guru-guru di sekolahnya untuk menjadi sumber daya manusia yang berpotensi.
            Penelitian yang pertama dilakukan oleh Husni Bawafi yang berjudul “Efektifitas Sumber daya manusia”. Berdasarkan rumusan masalahnya penelitian tersebut membahas mengenai bagaimana cara mengefektifkan sumber daya manusia agar dapat meningkatkan mutu sekolah.
            Di dalam penelitiannya Husni Bawafi mengemukakan bahwa, penyebab rendahnya mutu pendidikan Indonesia anatara lain adalah pengelolaan pendidikan yang kurang profesional dan rendahnya mutu sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah Guru. Rendahnya mutu guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru mengajar. Kualitas sumber daya manusia yang diperlukan pada era yang serba modern seperti sekarang ini tentunya tidak akan lahir dalam waktu sekejap tetapai melalui proses yang di dalamnya diperlukan program pendidikan yang diarahkan pada persiapan dan pengembangan kualitas SDM yang sesuai dengan transformasi sosial yang sangat cepat tersebut. dengan istilah lain bahwa SDM yang berkualitas itu mutlak memerlukan manajemen yang baik agar terarah sesuai dengan tujuannya. Untuk itu, diperlukan peran SDM yang kompeten yang memiliki ketrampilan sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. 
            Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Husni Bawafi adalah objek/tempat penelitiannya.Husni Bawafi menggunakan objek penelitian efektifitas manajemen Sumber daya manusia dalam organisasi, sedangkan penelitian ini menggunakan objek penelitian Manajemen sumber daya manusia di sekolah.Persamaan penelitian ini adalah materi yang dibahas yaitu manajemen sumber daya manusia.
            Penelitian yang kedua dilakukan oleh Zukhrufarisma yang berjudul “Perencanaan Sumber Daya Manusia”.Di dalam penelitiannya Zukhrufarisma mengemukakan bahwa, Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). Dalam sebuah organisasi tidak terlepas dari unsur manusia sebagai sumber daya organisasi yang harus dikelola sebagaimana sumber-sumber daya yang lain. Manusia merupakan sumber daya dalam organisasi yang berpartisipasi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing dan sesuai dengan strategi-strategi yang ditentukan oleh organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva’i ( 2004:35) tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baiik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang.Manusia yang menjadi sumber daya juga dituntut trampil dalam pengelolaan sumber dana/keuangan atau memanajemen keuangan untuk mendukung tercapaianya tujuan organisasi secara maksimal.
            Dari uraian diatas berarti perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen pada organisasi non profit tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan kegiatan perencanaan strategis.Dari kegiatan tersebut, harus diperoleh sejumlah tenaga kerja yang potensial dengan kualitas terbaik.Agar dengan kemampuannya yang terus meningkatkan sesuai dengan tuntutan lingkungan kerja, tidak saja mampu mempertahankan eksistensi organisasi, tetapi juga mampu mengembangkan dan memajukan organisasi.
            Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Zukhrufarisma dengan penelitian ini adalah subyek penelitinnya.Zukhrufarisma menggunakan subjek perencanaan sumber daya manusia, sedangkan penelitian ini menggunakan subjek penelitian manajemen sumber daya manusia d sekolah.Persamaan penelitian ini adalah materi yang dibahas yaitu manajemen sumber daya manusia yang baik.
Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh Husni Bawafi dan Zukhrufarisma cukup memberikan sumbangan terhadap penelitian ini, namun penelitian ini tetap memberikan ciri khas tersendiri, yaitu cara kepala sekolah dalam mengambil keputusan yang tepat untuk sekolahnya agar sekolah yang dipimpinnya serta guru yang menjadi anggotanya memiliki kompetensi yang baik, sehingga sekolah yang dipimpinnya memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan layak untuk diperhitungkan dengan sekolah-sekolah lain
.
A.    Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia
            Dalam pembangunan nasional, pendidikan merupakan sebuah proses pencerdasan kehidupan bangsa yang sekaligus menjadi sarana untuk membangun manusia yang seutuhnya. Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan juga ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, baik dari segi pengambilan keputusan, penentu kebijakan, mendidik peserta didik dengan baik, serta memberikan sumbangsih yang positif pada masyarakat sekitar.
            Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaanatau organisasi sekolah dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup dari mulai memilih siapa saja yang memilki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam perusahaan atau lembaga sekolah seperti yang disyaratkan oleh suatu perusahaan atau lembaga sekolah hingga bagaimana agar kualifikasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembankan dari waktu ke waktu. Oleh karena manajemen sumber daya manusia ini merupakan proses yang berkelanjutan, tidak hanya dalam organisasi perusahaan saja melainkan juga dalam organisasi sekolah, maka perhatian terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus dalam sebuah organisasi. Karena kesuksesan dari manajemen sumber daya manusia ini sangat memegang peranan kunci, oleh karena itu dapat dikatakan peran manajemen sumber daya manusia ini sangat vital bagi terwujudnya tenaga kerja yang produktif, efektif, dan efisien.
            Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangat menentukan dalam suatu organisasi sekolah, dan perlu terus dikembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi maupun bagi pengembangan sekolahnya.
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang memiliki kedudukan istimewa dibandingkan dengan sumber-sumber yang lain. Sumber daya manusia mampu bertahan karena memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi serta kemampuan untuk memperoleh dan menggerakkan sumber daya-sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi perubahan. Dengan demikian unsur sumber daya manusia merupakan satu-satunya unsur dalam organisasi yang memiliki dinamika untuk berkembang ketika memperoleh ilmu dan pengembangan dari lingkungannya.
Berbeda dengan Gary Dassler yang mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia meliputi:
•  Melakukan analisis jabatan
•    Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrup pra calon pekerja
•    Menyeleksi calon pekerja
•    Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
•    Menata-olah upah dan gaji
•    Menyediakan insentif dan kesejahteraan
•    Menilai kinerja
•    Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
•    Pelatihan dan pengembangan
•    Membangun komitmen karyawan
•    Dan apa yang hendaknya diketahui oleh seorang manajer
•    Peluang yang adil dan tindakan afirmatif
•    Kesehatan dan keselamatan karyawan
•    Keluhan dan hubungan relasi karyawan
            Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya manusia dalam organisasi dan lembaga, dengan tujuan untuk memberikan kepada organisasi dan lembaga tersebut satu tujuan kerja yang efektif serta mampu meningkakan mutu lembaga/sekolah.Secara umum langkah-langkah manajemen sumber daya manusia ditujuakan kepada tenaga pendidik (guru) yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
            Dalam hal ini tujuan yang hendak dicapai tidak lain adalah terciptanya tenaga pendidik (guru) yang profesional, yang selanjutkan diharapkan akan melahirkan hasil pendidikan yang berkualitas. Sehingga fungsi-fungsi manajemen dapat membawa peningkatan profesionalitas guru, kemudian bisa melaksanakan perubahan dalam pembelajaran.


2.2    Perencanaan dan pengadaan tenaga kependidikan/pegawai
            Setiap aktivitas manajemen biasanya diawali dengan planning atau perencanaan. Sebagaimana Adigum dalam teori manajemen: If we fail to plan, we will plan to fail,sekiranya kita gagal dalam merencanakan, maka kita pada hakikatnya telah merencanakan kegagalan (Sule dan Saefullah, 197:2005). Oleh karena itu, perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi sebuah keharusan dalam operasional sekolah.Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi sekolah dalam mencapai tujuan suatu sekolah.Perencanaan sumber daya manusia harus mampu berpegang pada prinsip pokok untuk mendayagunakan pegawai/karyawan yang sudah dimiliki secara efektif dan efisien, sebelum memprediksi kebutuhan (demand) jumlah dan kualifikasi pegawai/karyawan baru yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan dimasa mendatang.
Jenis/bentuk perencanaan sumber daya manusia:
•    Perencanaan sumber daya manusia jangka pendek
            Perencanaan jangka pendek ini adalah untuk mengisi kekosongan jabatan/pekerjaan yang diprioritaskan satu tahun mendatang. Karena jika jabatan pokok ini tidak segera diisi maka akan berdampak pada pelayanan umum dalam bidang tertentu menjadi terhenti.
•    Perencanaan sumber daya manusia jangka sedang
Perencanaan jangka sedang ini untuk mengisi prediksi kekosongan jabatan antara dua sampai lima tahun mendatang. Hal ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan ketersediaan internal berdasarkan hasil analisis volume dan beban kerja yang diketahui melalui hasil audit sumber daya manusia dan informasi hasil analisis pekerjaan yang akurat.
•    Perencanaan sumber daya manusia jangka panjang
Perencanaan ini dilakukan untuk memperoleh calon karyawan yang memiliki kemampuan potensial sehingga dapat dikembangkan menjadi kemampuan real yang prima dalam mengantisipasi tantangan pemberian pelayanan umum, baik untuk jabatan struktural maupun fungsional.
            Setelah perencanaan sumber daya manusia dibuat, maka langkah selanjutnya dalam pelaksanaannya adalah penyediaan sumber daya manusia atau penyediaan tenaga kerja (guru). Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar sekolah sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
            Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan sebanyak mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sekolah. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar.
Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di sekolah. Seleksi adalah proses penentuan, pemilihan dan penetapan orang orang tertentu yang akan diterima sebagai tenaga baru/ pegawai setelah terlebih dahulu diadakan proses rekrutmen.
2.3    Upaya Peningkatan Kualitas Manajemen Sumber Daya Manusia
Undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa ”kedudukan” guru adalah sebagai tenaga “profesional”.      Seseorang yang menyatakan dirinya profesional harus terus menerus meningkatkan layanan profesinya untuk meningkatkan kemaslahatan anak didiknya.Karena tugasnya yaitu membelajarkan siswa, seorang guru harus terus menerus belajar bagaimana caranya membelajarkan siswanya lebih baik karena tuntutan jaman yang makin berubah.Kalau dulu dianggap cukup apabila siswa hanya menguasai aspek-aspek kognitif saja dalam pembelajaran sekarang hal itu sangatlah tidak memadai.Siswa juga harus menguasai berbagai kecakapan hidup. Seorang guru “produk lama” kalau tidak mau membaca lagi dan mengikuti kemajuan dan tuntutan jaman akan tidak tahu mengenai perlunya menegakkan pendidikan yang berkualitas. “Guru Kencing berdiri, murid kecing berlari”.Pepatah ini dapat memberi kita pemahaman bahwa betapa besarnya peran guru dalam dunia pendidikan. Pada saat masyarakat mulai menggugat kualitas pendidikan yang dijalankan di Indonesia maka akan banyak hal terkait yang harus dibenahi. Masalah sarana dan prasarana pendidikan, sistem pendidikan, kurikulum, kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen), dll.Secara umum guru merupakan faktor penentu tinggi rendahnya kualitas hasil pendidikan di suatu sekolah.
            Pengembangan sumber daya manusia merupakan langkah kelanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja yang pada dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja (guru) yang tersedia tetap memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dapat tercapai sebagaimana yang ditentukan.
Cara yang dapat ditempuh dalam upaya peningkatan manajemen sumber daya manusia di sekolah adalah dengan melakukan pembinaan dan pemberadayaan yang terarah dan terus menerus agar personil yang ada dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.Pembinaan dan pemberdayaan personil mencakup pembinaan akademis atau profesionalnya, karier dan kesejahteraan.
            Dalam melakukan pembinaan akademis terhadap tenaga kependidikan adalah berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran dan penguasaan keterampilan pedagogis dalam mengelola kegiatan belajar mengajar serta sikap tenaga kependidikan sebagai pendidik dan pengajar.
Upaya yang dapat dilakukan dalam melakukan pembinaan kemampuan akademis tenaga kependidikan antara lain sebagai berikut:
a.    Menentukan syarat minimal kompetensi yang mesti dimiliki oleh setiap tenaga kependidikan yang ada.
b.    Mengajak tenaga kependidikan yang ada di sekolah untuk dapat mengenali kemampuan yang dimilikinya.
c.    Meningkatkan kemampuan akademis tenaga kependidikan melalui berbagai cara yang bisa ditempuh, antara lain:
a)    mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam kegiatan pelatihan yang relevan
b)    menanamkan budaya untuk meningkatkan kemampuan terhadap setiap tenaga kependidikan yang ada
c)    menanamkan budaya untuk berprestasi
d)    menanamkan budaya rasa memiliki
e)    menanamkan budaya belajar, kerja keras, dan membangun diri.
Upaya-upaya yang telah dijelaskan di atas merupakancara yang dapat dilakukan untuk membina para tanaga pendidik (guru) dalam mengembangkan potensi di dalam dirinya, selain itu dengan sumber daya manusia yang berkualitas SMA Negeri Negeri 2 Luwu dapat meningkatkan pula kualitas pendidikannya.

A.    Kerangka Berfikir
            Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan mengenai sumber daya manusia yang berkompeten di sekolah guna meningkatkan mutu suatu sekolah, maka dapat diasumsikan bahwa  manajemen sumber daya menusia merupakan hal yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu sekolah. Guru sebagai tenaga pendidik, ialah sekelompok sumber daya manusia yang ditugasi untuk membimbing, mengajar dan atau melatih para peserta didik menuju ke arah perubahan yang lebih baik.
            Keberhasilan sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan pimpinannya mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.Pengelolaan atau manajemen tenaga kependidikan bertujuan untuk memberdayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
            Sehubungan dengan itu, fungsi personalia yang harus dilaksanakan pimpinan adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil guna mencapai tujuan.Oleh sebab itu, kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu mengolah dan memanfaatkan segala sumber daya manuasia yang ada, sehingga tercapai efektivitas sekolah yang pada ujungnya menghasilkan perubahan yang diharapkan pada anak didik.
            Berdasarkan uraian di atas, penulis mengansumsikan bahwa nantinya kinerja guru di SMA Negeri 5 Palopo akan meningkat dan memiliki guru-guru yang berkompeten dibidangnya apabila manajemen sumber daya manusia yang dilakukan oleh kepala sekolah SMA Negeri 5 Palopo dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai yang telah ditetapkan.
            Untuk meningkatkan mutu suatu sekolah bukan hanya pekerjaan kepala sekolah saja, namun juga tanggung jawab semua steakholder yang ada di dalamnya, termasuk guru,staff, dan para siswanya. Oleh sebab itu, sumber daya manusia merupakan komponen yang utama dalam pembentukan manajemen sumber daya manusia
.






















ANALISIS DATA
Tenik Analisis Data
            Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Patton dalam Moleong, 1989:103). Berdasarkan urutan permasalahannya, peneliti akan melakukan beberapa tahap berikut dalam analisis data penelitian ini.
1)    Pengidentifikasian Data
Langkah awal yang dilakukan setelah data terkumpul adalah pengidentifikasian data.Data yang diperoleh dari teknik rekam segera ditranskripkan menjadi data tertulis.Sementara data yang sudah dalam bentuk tulisan atau catatan dikumpulkan menjadi satu untuk diidentifikasi sesuai permasalahan.
2)    Pengklasifikasian Data
Seluruh data yang telah diidentifikasi kemudian diklasifikasikan berdasarkan permasalahan. Pengklasifikasian dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data berdasarkan bentuk perekrutan manajemen sumber daya manusia dan upaya yang dilakukan sekolah.
3)    Penganalisisan Data
Setelah data diklasifikasikan sesuai dengan permasalahan yang ada, kemudian dianalisis berdasarkan pada bentuk perekrutan manajemen sumber daya manusia dan upaya yang dilakukan sekolah.
4)    Penyimpulan Data
Setelah data dianalisis berdasarkan permasalahan bentuk perekrutan manajemen sumber daya manusia dan upaya yang dilakukan sekolah, kemudian ditarik simpulan sesuai dengan rumusan masalah yang ada.Simpulan bukan merupakan rangkuman atau ringkasan, melainkan substansi hasil analisis data sebagai jawaban masalah penelitian.



REFERENCE
Dr. Pidarta Made ., “Manajemen Pendidikan Indonesia” PT. Binaaksara., jakarta

Comments

Popular posts from this blog