ARTIKEL
MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI
SMA NEGERI 5 PALOPO
DISUSUN OLEH :
RISKA 18 0202 0146
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA
INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
2020
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah proses
pencerdasan kehidupan bangsa yang digunakan sebagai sarana dalam membangun
manusia Indonesia yang seutuhnya. Keberhasilan suatu Lembaga pendidikan atau
sebuah sekolah ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, baik dari segi
karyawan, buruh, manajer, serta pegawai lainnya yang mampu menunjang aktivitas sebuahsekolah.
Peningkatan kualitas Manajemen
Sumber Daya Manusia yang dilihat dari konsep totalitas kehidupan, perlu
dilengkapi dengan dimensikualitas yang bersifat strategis dalam konteks
pembangunan seutuhnya, yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, profesional,
intelektual, disiplin dan efisien.Fenomena sosial pada masa kini dan masa depan
dalam era globalisasi ini, yang sangat menentukan adalah manajemen sumber daya
manusia. SDM merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan
manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan
dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuannya benar-benar dapat
dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun kepentingan
individu. (Abdurohmat Fathoni, 2006: 8)
Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan suatu ilmu dan seni
yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan. Dengan era
yang penuh dengan perubahan, lingkungan yang
dihadapi oleh manajemen
sumber daya manusia sangatlah menantang, perubahan
muncul dengan cepat dan meliputi masalah-masalah yang sangat luas. Mengelola
sumber daya manusia menjadi sesuatu yang sangat menentukan bagi keberhasilan
suatu organisasi, kegagalan dalam mengelolanya akan berdampak pada kesulitan
organisasi dalam menghadapi berbagai tantangan. Menurut French yang dikutib oleh Minarti,
mendefinisikan Manajemen personalia atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai penarikan seleksi,
pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia (SDM) oleh
organisasi.
Di dalam
memajukan sekolah manajemen sumber daya manusia yang terpenting adalah dari
faktor tenaga pendidikanya, dengan memiliki tenaga pendidik yang kompeteen
dibidangnya maka akan dapat memberikan kontribusi yang sangat bermanfaat bagi
keberlangsungan/kemajuan sebuah sekolah. Bila dipahami, maka tugas guru tidak
hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah
dan masyarakat. Menurut Roestiyah N.K.,bahwa guru dalam mendidik anak didik
bertugas untuk:
1. Menyerahkan kebudayaan
terhadap anak didik berupa kepandaian, kecakapan, danpengalaman-pengalaman.
2. Membentuk kepribadian anak
yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila.
3. Menyiapkan anak menjadi
warga negara yan baik sesuai undang-undang pendidikan yang merupaka keputusan MPR.
4.Sebagai perantara dalam belajar.
Di dalam proses belajar guru hanya sebagai perantara/medium, anak harus
berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/insight, sehingga timbul
perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku, dan sikap.
5.Guru adalah sebagai pembimbing,
untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak
dapat membentuk anak menurut kehendaknya.
6.Guru sebagai penghubung antara
sekolah dan mesyarakat. Anak nantinya akan hidup dan bekerja, serta mengabdikan
diri dalam masyarakat, dengan demikian anak harus dilatih dan dibiasakan di
sekolah dibawah pengawasan guru.
7.Sebagai penegak disiplin, guru
menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalankan
lebih dahulu.
8.Guru sebagai administrator dan manajer.
8.Guru sebagai administrator dan manajer.
9.Pekerjaan guru sebagai suatu
profesi. Seorang guru harus menyadari benar-benar pekerjaannya sebagai suatu
profesi.
10.Guru sebagai perencana
kurikulum.
11.Guru sebagai pemimpin untuk anak
didiknya.
12.Guru sebagai seponsor dalam kegiatan
anak-anak didiknya.
Namun didalam memanajemen sumber daya manusia hendaknya terlebih dahulu dilakukannya perencanaan dan pengadaan tenaga kependdidikan/pegawai agar pegawai yang dimiliki suatu sekolah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki seorang tenaga kependidikan/pegawai.Tahap kedua yaitu dilakukannya pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan/pegawai.Kemudian dilakukan penilaian terhadap Tenaga kependidikan/pegawai tersebut.Semua orang menyadari bahwa perencanaan merupakan bagian terpenting. Oleh karena itu, perencanaan menyita waktu banyak dalam proses manajemen. Dengan kata lain, perencanaan mengatur orang-orang yang akan menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing orangdalam rangka mencapai tugas organisasi (Minarti, 127:2011).
Namun didalam memanajemen sumber daya manusia hendaknya terlebih dahulu dilakukannya perencanaan dan pengadaan tenaga kependdidikan/pegawai agar pegawai yang dimiliki suatu sekolah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki seorang tenaga kependidikan/pegawai.Tahap kedua yaitu dilakukannya pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan/pegawai.Kemudian dilakukan penilaian terhadap Tenaga kependidikan/pegawai tersebut.Semua orang menyadari bahwa perencanaan merupakan bagian terpenting. Oleh karena itu, perencanaan menyita waktu banyak dalam proses manajemen. Dengan kata lain, perencanaan mengatur orang-orang yang akan menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing orangdalam rangka mencapai tugas organisasi (Minarti, 127:2011).
Pengembangan
tenaga kependidikan/pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan
pekerjaan dan jabatan, sebagai kemajuan teknologi dan semakin sadarnya
masyarakat akan pentingnya pendidikan. Pengembangan tenaga
kependidikan/pegawai sebagai upaya untuk mutu pendidikan serta efisiensi
kerja seluruh tenaga sekolah yang berada dalam satu unit organisasi pendidikan.
Penilaian tenaga
kependidikan/pegawai adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengetahui secara
formal maupun informal untuk mengetahui hal-hal yang menyangkut pribadi,
status, pekerjaan, prestasi kerja, maupun perkembangan pegawai sekolah sehingga
dapat dikembangkan dan dipertimbangkan nilai objektif dalam mengambil tindakan
terhadap seorang tenaga sekolah (Minarti, 127:2011).
Berdasar hasil
observasi yang dilakukan di SMA Negeri 5 Palopo, diketahui bahwa masih ada Guru yang tidak berkompeten dibidangnya. Hal ini
membuktikan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusianya tidak dirikrut oleh pihak
sekolah dengan prosedur yang benar dan masih banyak yang harus diperbaiki.Oleh
karena itu, dilakukan penelitian yang berjudul “Manajemen pengembangan Sumber Daya Manusia
Dalam Peningkatan Mutu SMA Negeri 5
Palopo
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif.Penelitian Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
pelaku yang diamati.
Penelitian ini bersifat deskriptif,
yaitu suatu bentuk penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa
manusia.
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis, dimana peneliti dengan
menggunakan pendekatan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya
terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu.
Dalam hal ini menelusuri fenomena
dan memperoleh data yang ada dilapangan sehubungan dengan manajemen
pengembangan sumber daya manusia dan bagaimana peranannya bagi peningkatan mutu
pendidikan di SMAN 5
Palopo.
B. Latar
Setting Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di SMAN 5
Palopo
yang berada di Jl. H Andi Kaddi
Raja kec. Wara selatan Kota Palopo.
C. Data
dan Sumber Data
Berdasarkan pada masalah yang
diangkat dalam penelitian ini yaitu bentuk efektifitas Manajemen sumber daya
manusia, kemampuan rekruitmen dan upaya peningkatan Manajemen sumber daya
manusia di SMAN 5 Palopo. Oleh karena itu, data yang diambil
berupa tuturan atau ujaran yang diperoleh dari guru-guru yang telah dipilih
menjadi subjek penelitian.Selain itu, program-program yang dibuat sebagai upaya
peningkatan manajemen sumber daya manusia.Tuturan guru-guru didapat saat
berkomunikasi verbal secara produktif dan reseptif.
Pada penelitian ini akan dilakukan dalam tiga kurun waktu. Waktu Pertama adalah kepala sekolah, guru, serta staff lainnya melakukan kegiatan/pembelajaran seperti biasa dan peneliti hanya mengamati lingkungan sekolah saja.Secara bersamaan, peneliti juga mengamati bagaimana bentuk komunikasi para guru dengan kepala sekolah, para guru dengan rekan gurunya, dan para guru dengan staff lainnya. Setelah itu, peneliti bertindak sebagai pengamat untuk menjalankan dua kurun waktu, yaitu kemampuan manajemen sumber daya manusia yang dilakukan di SMAN 5 Palopo. Secara bersamaan juga, peneliti juga mengamati bagaimana upaya kepala sekolah serta sekolahnya yang dilakukan untuk mandapat dan mengembangkan manajemen sumber daya manusia yang ada
Pada penelitian ini akan dilakukan dalam tiga kurun waktu. Waktu Pertama adalah kepala sekolah, guru, serta staff lainnya melakukan kegiatan/pembelajaran seperti biasa dan peneliti hanya mengamati lingkungan sekolah saja.Secara bersamaan, peneliti juga mengamati bagaimana bentuk komunikasi para guru dengan kepala sekolah, para guru dengan rekan gurunya, dan para guru dengan staff lainnya. Setelah itu, peneliti bertindak sebagai pengamat untuk menjalankan dua kurun waktu, yaitu kemampuan manajemen sumber daya manusia yang dilakukan di SMAN 5 Palopo. Secara bersamaan juga, peneliti juga mengamati bagaimana upaya kepala sekolah serta sekolahnya yang dilakukan untuk mandapat dan mengembangkan manajemen sumber daya manusia yang ada
D.Teknik
Pengumpulan Data
1. Teknik
Observasi Partisipasi
Teknik
observasi partisipasi disebut dengan istilah pengamatan. Dalam penelitian ini,
observasi dilakukan dengan cara peneliti secara langsung mengamati subjek
penelitian saat pengumpulan data. Peneliti melakukan pendekatan terhadap subjek
penelitian dengan selalu berkomunikasi dan bercanda, terutama melakukan
komunikasi dengan subjek penelitian agar tampak komunikasi yang terjalin yang dapat
dijadikan data penelitian.
Selain
itu, peneliti bertindak sebagai partisipasi moderat.Dalam observasi ini
terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang
luar.Orang dalam yang dimaksud adalah peneliti ikut serta dalam kegiatan
manajemen sumber daya manusia yang terdapat di SMAN 5 Palopo, sedangkan orang luar
yang dimaksud adalah peneliti hanya sebatas peneliti yang mengumpulkan
data.Dalam mengumpulkan data, peneliti ikut observasi partisipatif dalam
beberpa kegiatan, tetapi tidak semuanya (Sugiyono, 2012:66). Dalam teknik ini
juga dibutuhkan teknik-teknik yang lain, seperti teknik rekam, teknik catat,
dan teknik pancing.
2.
Teknik Wawancara
Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang
atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau
sekelompok subjek penelitian untuk dijawab. Pada penelitian kualitatif,
wawancara mendalam dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, wawancara sebagai
strategi utama dalam mengumpulkan data.Pada konteks ini, catatan data lapangan
yang diperoleh berupa transkrip wawancara. Kedua, wawancara sebagai strategi
penunjang teknik lain dalam mengumpulkan data, seperti observasi partisipan,
analisis dokumen, dan fotografi.
3. Teknik
Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan
penemuan buti-bukti.Metode dokumentasi ini merupakkan metode pengumpulan data
yang berasal dari sumber-sumber non manusia.Sumber-sumber non manusia ini
sering diabaikan dalam penelitian kalitatif, padahal sumber ini kebanyaan sudah
tersedia dan siap pakai.
Pengumpulan
data melalui teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
hasil wawancara dan observasi. Dokumen yang dianggap relevan dalam kegiatan ini
adalah fokus pada proses pengembangan guru dan tenaga kependidikan.
RESULT
A.Penelitian
Terdahulu Yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang terkait dengan manajemen
sumber daya manusia di sekolah lebih banyak merujuk pada evektifitas manajemen
sumber daya manusia.Selain itu, lebih mengarah pada faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat evektifitas manajemen sumber daya manusia di
sekolah.Penelitian yang didapat masih sangat terbatas terutama yang meneliti
mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan Mutu
Sekolah.Permasalahan ini seharusnya diteliti agar suatu sekolah tidak hanya
mampu merekrut tenaga kerja (guru) seadanya saja, namun juga dapat menciptakan
sumber daya manusia yang dapat meningkatkan mutu sekolahnya.
Berdasar penjabaran tersebut, penelitian manajemen sumber
daya manusia dalam upaya peningkatan mutu sekolah perlu dilakukan agar suatu
sekolah mampu menciptakan sumber daya manusia yang dapat meningkatkan mutu
sekolahnya.Meskipun demikian ditemukan beberapa penelitian yang merujuk pada
implementasi manajemen sumber daya manusia dalam peningkatan mutu. Kedua
penelitian ini tidak ada kesinambungan, namun peneliti mengambilnya dengan
alasan: (1) untuk mengetahui tahapan dalam mencari sumber daya manusia yang
berkualitas, dan (2) untuk mengetahui bagaimana cara kepala sekolah dalam
mengefektifkan tugas para guru-guru di sekolahnya untuk menjadi sumber daya
manusia yang berpotensi.
Penelitian
yang pertama dilakukan oleh Husni Bawafi yang berjudul “Efektifitas Sumber daya
manusia”. Berdasarkan rumusan masalahnya penelitian tersebut membahas mengenai
bagaimana cara mengefektifkan sumber daya manusia agar dapat meningkatkan mutu
sekolah.
Di
dalam penelitiannya Husni Bawafi mengemukakan bahwa, penyebab rendahnya mutu
pendidikan Indonesia anatara lain adalah pengelolaan pendidikan yang kurang
profesional dan rendahnya mutu sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah
Guru. Rendahnya mutu guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru
mengajar. Kualitas sumber daya manusia yang diperlukan pada era yang serba
modern seperti sekarang ini tentunya tidak akan lahir dalam waktu sekejap
tetapai melalui proses yang di dalamnya diperlukan program pendidikan yang
diarahkan pada persiapan dan pengembangan kualitas SDM yang sesuai dengan
transformasi sosial yang sangat cepat tersebut. dengan istilah lain bahwa SDM
yang berkualitas itu mutlak memerlukan manajemen yang baik agar terarah sesuai
dengan tujuannya. Untuk itu, diperlukan peran SDM yang kompeten yang memiliki
ketrampilan sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Husni Bawafi adalah objek/tempat penelitiannya.Husni Bawafi menggunakan objek penelitian efektifitas manajemen Sumber daya manusia dalam organisasi, sedangkan penelitian ini menggunakan objek penelitian Manajemen sumber daya manusia di sekolah.Persamaan penelitian ini adalah materi yang dibahas yaitu manajemen sumber daya manusia.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Husni Bawafi adalah objek/tempat penelitiannya.Husni Bawafi menggunakan objek penelitian efektifitas manajemen Sumber daya manusia dalam organisasi, sedangkan penelitian ini menggunakan objek penelitian Manajemen sumber daya manusia di sekolah.Persamaan penelitian ini adalah materi yang dibahas yaitu manajemen sumber daya manusia.
Penelitian
yang kedua dilakukan oleh Zukhrufarisma yang berjudul “Perencanaan Sumber Daya
Manusia”.Di dalam penelitiannya Zukhrufarisma mengemukakan bahwa, Sumber Daya
Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi
(disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). Dalam sebuah
organisasi tidak terlepas dari unsur manusia sebagai sumber daya organisasi
yang harus dikelola sebagaimana sumber-sumber daya yang lain. Manusia merupakan
sumber daya dalam organisasi yang berpartisipasi dan memberikan kontribusi
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing dan sesuai dengan strategi-strategi
yang ditentukan oleh organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.Sebuah
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan
memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi,
menurut Riva’i ( 2004:35) tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baiik
segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka
organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,
mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang.Manusia yang menjadi sumber
daya juga dituntut trampil dalam pengelolaan sumber dana/keuangan atau
memanajemen keuangan untuk mendukung tercapaianya tujuan organisasi secara
maksimal.
Dari
uraian diatas berarti perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen pada
organisasi non profit tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan kegiatan
perencanaan strategis.Dari kegiatan tersebut, harus diperoleh sejumlah tenaga
kerja yang potensial dengan kualitas terbaik.Agar dengan kemampuannya yang
terus meningkatkan sesuai dengan tuntutan lingkungan kerja, tidak saja mampu
mempertahankan eksistensi organisasi, tetapi juga mampu mengembangkan dan
memajukan organisasi.
Perbedaan
antara penelitian yang dilakukan oleh Zukhrufarisma dengan penelitian ini
adalah subyek penelitinnya.Zukhrufarisma menggunakan subjek perencanaan sumber
daya manusia, sedangkan penelitian ini menggunakan subjek penelitian manajemen
sumber daya manusia d sekolah.Persamaan penelitian ini adalah materi yang
dibahas yaitu manajemen sumber daya manusia yang baik.
Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh Husni Bawafi dan Zukhrufarisma cukup memberikan sumbangan terhadap penelitian ini, namun penelitian ini tetap memberikan ciri khas tersendiri, yaitu cara kepala sekolah dalam mengambil keputusan yang tepat untuk sekolahnya agar sekolah yang dipimpinnya serta guru yang menjadi anggotanya memiliki kompetensi yang baik, sehingga sekolah yang dipimpinnya memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan layak untuk diperhitungkan dengan sekolah-sekolah lain.
Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh Husni Bawafi dan Zukhrufarisma cukup memberikan sumbangan terhadap penelitian ini, namun penelitian ini tetap memberikan ciri khas tersendiri, yaitu cara kepala sekolah dalam mengambil keputusan yang tepat untuk sekolahnya agar sekolah yang dipimpinnya serta guru yang menjadi anggotanya memiliki kompetensi yang baik, sehingga sekolah yang dipimpinnya memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan layak untuk diperhitungkan dengan sekolah-sekolah lain.
A.
Tinjauan
Pustaka
2.1 Konsep Manajemen
Sumber Daya Manusia
Dalam pembangunan nasional, pendidikan merupakan sebuah
proses pencerdasan kehidupan bangsa yang sekaligus menjadi sarana untuk
membangun manusia yang seutuhnya. Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan juga
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, baik dari segi pengambilan
keputusan, penentu kebijakan, mendidik peserta didik dengan baik, serta
memberikan sumbangsih yang positif pada masyarakat sekitar.
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses
serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi
keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaanatau organisasi
sekolah dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup dari mulai memilih
siapa saja yang memilki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam
perusahaan atau lembaga sekolah seperti yang disyaratkan oleh suatu perusahaan
atau lembaga sekolah hingga bagaimana agar kualifikasi ini dapat dipertahankan
bahkan ditingkatkan serta dikembankan dari waktu ke waktu. Oleh karena
manajemen sumber daya manusia ini merupakan proses yang berkelanjutan, tidak
hanya dalam organisasi perusahaan saja melainkan juga dalam organisasi sekolah,
maka perhatian terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus
dalam sebuah organisasi. Karena kesuksesan dari manajemen sumber daya manusia
ini sangat memegang peranan kunci, oleh karena itu dapat dikatakan peran
manajemen sumber daya manusia ini sangat vital bagi terwujudnya tenaga kerja
yang produktif, efektif, dan efisien.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu ilmu dan
seni yang mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan suatu pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia
sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangat menentukan dalam suatu
organisasi sekolah, dan perlu terus dikembangkan sehingga mampu memberikan
kontribusi yang maksimal bagi organisasi maupun bagi pengembangan sekolahnya.
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang memiliki kedudukan istimewa dibandingkan dengan sumber-sumber yang lain. Sumber daya manusia mampu bertahan karena memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi serta kemampuan untuk memperoleh dan menggerakkan sumber daya-sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi perubahan. Dengan demikian unsur sumber daya manusia merupakan satu-satunya unsur dalam organisasi yang memiliki dinamika untuk berkembang ketika memperoleh ilmu dan pengembangan dari lingkungannya.
Berbeda dengan Gary Dassler yang mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia meliputi:
Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang memiliki kedudukan istimewa dibandingkan dengan sumber-sumber yang lain. Sumber daya manusia mampu bertahan karena memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi serta kemampuan untuk memperoleh dan menggerakkan sumber daya-sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi perubahan. Dengan demikian unsur sumber daya manusia merupakan satu-satunya unsur dalam organisasi yang memiliki dinamika untuk berkembang ketika memperoleh ilmu dan pengembangan dari lingkungannya.
Berbeda dengan Gary Dassler yang mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia meliputi:
• Melakukan
analisis jabatan
•
Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrup pra calon pekerja
•
Menyeleksi calon pekerja
•
Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
•
Menata-olah upah dan gaji
•
Menyediakan insentif dan kesejahteraan
•
Menilai kinerja
•
Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
•
Pelatihan dan pengembangan
•
Membangun komitmen karyawan
• Dan
apa yang hendaknya diketahui oleh seorang manajer
•
Peluang yang adil dan tindakan afirmatif
•
Kesehatan dan keselamatan karyawan
•
Keluhan dan hubungan relasi karyawan
Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya manusia dalam organisasi dan
lembaga, dengan tujuan untuk memberikan kepada organisasi dan lembaga tersebut
satu tujuan kerja yang efektif serta mampu meningkakan mutu
lembaga/sekolah.Secara umum langkah-langkah manajemen sumber daya manusia
ditujuakan kepada tenaga pendidik (guru) yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan
yang efektif dan efisien.
Dalam hal ini tujuan yang hendak dicapai tidak lain
adalah terciptanya tenaga pendidik (guru) yang profesional, yang selanjutkan
diharapkan akan melahirkan hasil pendidikan yang berkualitas. Sehingga
fungsi-fungsi manajemen dapat membawa peningkatan profesionalitas guru,
kemudian bisa melaksanakan perubahan dalam pembelajaran.
2.2
Perencanaan dan pengadaan tenaga kependidikan/pegawai
Setiap aktivitas manajemen biasanya diawali dengan
planning atau perencanaan. Sebagaimana Adigum dalam teori manajemen: If we fail
to plan, we will plan to fail,sekiranya kita gagal dalam merencanakan, maka
kita pada hakikatnya telah merencanakan kegagalan (Sule dan Saefullah,
197:2005). Oleh karena itu, perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya
manusia juga menjadi sebuah keharusan dalam operasional sekolah.Perencanaan
sumber daya manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan
memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi
sekolah dalam mencapai tujuan suatu sekolah.Perencanaan sumber daya manusia
harus mampu berpegang pada prinsip pokok untuk mendayagunakan pegawai/karyawan
yang sudah dimiliki secara efektif dan efisien, sebelum memprediksi kebutuhan
(demand) jumlah dan kualifikasi pegawai/karyawan baru yang dibutuhkan untuk
mengisi kekosongan dimasa mendatang.
Jenis/bentuk perencanaan
sumber daya manusia:
•
Perencanaan sumber daya manusia jangka pendek
Perencanaan jangka pendek ini adalah untuk mengisi
kekosongan jabatan/pekerjaan yang diprioritaskan satu tahun mendatang. Karena
jika jabatan pokok ini tidak segera diisi maka akan berdampak pada pelayanan
umum dalam bidang tertentu menjadi terhenti.
•
Perencanaan sumber daya manusia jangka sedang
Perencanaan jangka
sedang ini untuk mengisi prediksi kekosongan jabatan antara dua sampai lima
tahun mendatang. Hal ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan
ketersediaan internal berdasarkan hasil analisis volume dan beban kerja yang
diketahui melalui hasil audit sumber daya manusia dan informasi hasil analisis
pekerjaan yang akurat.
•
Perencanaan sumber daya manusia jangka panjang
Perencanaan ini
dilakukan untuk memperoleh calon karyawan yang memiliki kemampuan potensial
sehingga dapat dikembangkan menjadi kemampuan real yang prima dalam
mengantisipasi tantangan pemberian pelayanan umum, baik untuk jabatan
struktural maupun fungsional.
Setelah perencanaan sumber daya manusia dibuat, maka
langkah selanjutnya dalam pelaksanaannya adalah penyediaan sumber daya manusia
atau penyediaan tenaga kerja (guru). Rekrutmen adalah proses mencari,
menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar
sekolah sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang
telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan
sebanyak mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk
memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh
sekolah. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik
karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar.
Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di sekolah. Seleksi adalah proses penentuan, pemilihan dan penetapan orang orang tertentu yang akan diterima sebagai tenaga baru/ pegawai setelah terlebih dahulu diadakan proses rekrutmen.
Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di sekolah. Seleksi adalah proses penentuan, pemilihan dan penetapan orang orang tertentu yang akan diterima sebagai tenaga baru/ pegawai setelah terlebih dahulu diadakan proses rekrutmen.
2.3
Upaya Peningkatan Kualitas Manajemen Sumber Daya Manusia
Undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa ”kedudukan” guru adalah sebagai tenaga “profesional”. Seseorang yang menyatakan dirinya profesional harus terus menerus meningkatkan layanan profesinya untuk meningkatkan kemaslahatan anak didiknya.Karena tugasnya yaitu membelajarkan siswa, seorang guru harus terus menerus belajar bagaimana caranya membelajarkan siswanya lebih baik karena tuntutan jaman yang makin berubah.Kalau dulu dianggap cukup apabila siswa hanya menguasai aspek-aspek kognitif saja dalam pembelajaran sekarang hal itu sangatlah tidak memadai.Siswa juga harus menguasai berbagai kecakapan hidup. Seorang guru “produk lama” kalau tidak mau membaca lagi dan mengikuti kemajuan dan tuntutan jaman akan tidak tahu mengenai perlunya menegakkan pendidikan yang berkualitas. “Guru Kencing berdiri, murid kecing berlari”.Pepatah ini dapat memberi kita pemahaman bahwa betapa besarnya peran guru dalam dunia pendidikan. Pada saat masyarakat mulai menggugat kualitas pendidikan yang dijalankan di Indonesia maka akan banyak hal terkait yang harus dibenahi. Masalah sarana dan prasarana pendidikan, sistem pendidikan, kurikulum, kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen), dll.Secara umum guru merupakan faktor penentu tinggi rendahnya kualitas hasil pendidikan di suatu sekolah.
Undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa ”kedudukan” guru adalah sebagai tenaga “profesional”. Seseorang yang menyatakan dirinya profesional harus terus menerus meningkatkan layanan profesinya untuk meningkatkan kemaslahatan anak didiknya.Karena tugasnya yaitu membelajarkan siswa, seorang guru harus terus menerus belajar bagaimana caranya membelajarkan siswanya lebih baik karena tuntutan jaman yang makin berubah.Kalau dulu dianggap cukup apabila siswa hanya menguasai aspek-aspek kognitif saja dalam pembelajaran sekarang hal itu sangatlah tidak memadai.Siswa juga harus menguasai berbagai kecakapan hidup. Seorang guru “produk lama” kalau tidak mau membaca lagi dan mengikuti kemajuan dan tuntutan jaman akan tidak tahu mengenai perlunya menegakkan pendidikan yang berkualitas. “Guru Kencing berdiri, murid kecing berlari”.Pepatah ini dapat memberi kita pemahaman bahwa betapa besarnya peran guru dalam dunia pendidikan. Pada saat masyarakat mulai menggugat kualitas pendidikan yang dijalankan di Indonesia maka akan banyak hal terkait yang harus dibenahi. Masalah sarana dan prasarana pendidikan, sistem pendidikan, kurikulum, kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen), dll.Secara umum guru merupakan faktor penentu tinggi rendahnya kualitas hasil pendidikan di suatu sekolah.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan langkah
kelanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja yang pada dasarnya bertujuan
untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja (guru) yang tersedia tetap
memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dapat tercapai sebagaimana yang
ditentukan.
Cara yang dapat ditempuh dalam upaya peningkatan manajemen sumber daya manusia di sekolah adalah dengan melakukan pembinaan dan pemberadayaan yang terarah dan terus menerus agar personil yang ada dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.Pembinaan dan pemberdayaan personil mencakup pembinaan akademis atau profesionalnya, karier dan kesejahteraan.
Cara yang dapat ditempuh dalam upaya peningkatan manajemen sumber daya manusia di sekolah adalah dengan melakukan pembinaan dan pemberadayaan yang terarah dan terus menerus agar personil yang ada dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.Pembinaan dan pemberdayaan personil mencakup pembinaan akademis atau profesionalnya, karier dan kesejahteraan.
Dalam melakukan pembinaan akademis terhadap tenaga
kependidikan adalah berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran dan penguasaan
keterampilan pedagogis dalam mengelola kegiatan belajar mengajar serta sikap
tenaga kependidikan sebagai pendidik dan pengajar.
Upaya yang dapat
dilakukan dalam melakukan pembinaan kemampuan akademis tenaga kependidikan
antara lain sebagai berikut:
a.
Menentukan syarat minimal kompetensi yang mesti dimiliki oleh setiap
tenaga kependidikan yang ada.
b.
Mengajak tenaga kependidikan yang ada di sekolah untuk dapat mengenali
kemampuan yang dimilikinya.
c.
Meningkatkan kemampuan akademis tenaga kependidikan melalui berbagai cara
yang bisa ditempuh, antara lain:
a)
mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam kegiatan pelatihan yang
relevan
b) menanamkan budaya untuk meningkatkan kemampuan terhadap setiap tenaga kependidikan yang ada
b) menanamkan budaya untuk meningkatkan kemampuan terhadap setiap tenaga kependidikan yang ada
c)
menanamkan budaya untuk berprestasi
d) menanamkan
budaya rasa memiliki
e)
menanamkan budaya belajar, kerja keras, dan membangun diri.
Upaya-upaya yang telah
dijelaskan di atas merupakancara yang dapat dilakukan untuk membina para tanaga
pendidik (guru) dalam mengembangkan potensi di dalam dirinya, selain itu dengan
sumber daya manusia yang berkualitas SMA Negeri Negeri 2 Luwu dapat
meningkatkan pula kualitas pendidikannya.
A.
Kerangka
Berfikir
Berdasarkan
pemaparan yang telah dijelaskan mengenai sumber daya manusia yang berkompeten
di sekolah guna meningkatkan mutu suatu sekolah, maka dapat diasumsikan
bahwa manajemen sumber daya menusia merupakan hal yang sangat penting
dalam keberlangsungan suatu sekolah. Guru sebagai tenaga pendidik, ialah
sekelompok sumber daya manusia yang ditugasi untuk membimbing, mengajar dan
atau melatih para peserta didik menuju ke arah perubahan yang lebih baik.
Keberhasilan
sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan pimpinannya mengelola tenaga
kependidikan yang tersedia di sekolah.Pengelolaan atau manajemen tenaga
kependidikan bertujuan untuk memberdayagunakan tenaga kependidikan secara efektif
dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang
menyenangkan.
Sehubungan
dengan itu, fungsi personalia yang harus dilaksanakan pimpinan adalah menarik,
mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil guna mencapai tujuan.Oleh
sebab itu, kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu mengolah dan
memanfaatkan segala sumber daya manuasia yang ada, sehingga tercapai
efektivitas sekolah yang pada ujungnya menghasilkan perubahan yang diharapkan
pada anak didik.
Berdasarkan
uraian di atas, penulis mengansumsikan bahwa nantinya kinerja guru di SMA Negeri 5 Palopo akan
meningkat dan memiliki guru-guru yang berkompeten dibidangnya apabila manajemen
sumber daya manusia yang dilakukan oleh kepala sekolah SMA Negeri 5 Palopo dilakukan dengan baik
dan sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai yang telah ditetapkan.
Untuk meningkatkan mutu suatu sekolah bukan hanya pekerjaan kepala sekolah saja, namun juga tanggung jawab semua steakholder yang ada di dalamnya, termasuk guru,staff, dan para siswanya. Oleh sebab itu, sumber daya manusia merupakan komponen yang utama dalam pembentukan manajemen sumber daya manusia.
Untuk meningkatkan mutu suatu sekolah bukan hanya pekerjaan kepala sekolah saja, namun juga tanggung jawab semua steakholder yang ada di dalamnya, termasuk guru,staff, dan para siswanya. Oleh sebab itu, sumber daya manusia merupakan komponen yang utama dalam pembentukan manajemen sumber daya manusia.
ANALISIS DATA
Tenik Analisis Data
Analisis
data merupakan suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam
suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Patton dalam Moleong, 1989:103).
Berdasarkan urutan permasalahannya, peneliti akan melakukan beberapa tahap
berikut dalam analisis data penelitian ini.
1) Pengidentifikasian Data
1) Pengidentifikasian Data
Langkah awal yang dilakukan setelah data terkumpul
adalah pengidentifikasian data.Data yang diperoleh dari teknik rekam segera
ditranskripkan menjadi data tertulis.Sementara data yang sudah dalam bentuk
tulisan atau catatan dikumpulkan menjadi satu untuk diidentifikasi sesuai
permasalahan.
2) Pengklasifikasian Data
2) Pengklasifikasian Data
Seluruh data yang telah diidentifikasi kemudian
diklasifikasikan berdasarkan permasalahan. Pengklasifikasian dilakukan dengan
cara mengklasifikasikan data berdasarkan bentuk perekrutan manajemen sumber
daya manusia dan upaya yang dilakukan sekolah.
3) Penganalisisan Data
Setelah data diklasifikasikan sesuai dengan
permasalahan yang ada, kemudian dianalisis berdasarkan pada bentuk perekrutan
manajemen sumber daya manusia dan upaya yang dilakukan sekolah.
4) Penyimpulan Data
Setelah data dianalisis berdasarkan permasalahan
bentuk perekrutan manajemen sumber daya manusia dan upaya yang dilakukan
sekolah, kemudian ditarik simpulan sesuai dengan rumusan masalah yang
ada.Simpulan bukan merupakan rangkuman atau ringkasan, melainkan substansi
hasil analisis data sebagai jawaban masalah penelitian.
REFERENCE
Dr. Pidarta Made ., “Manajemen Pendidikan Indonesia” PT. Binaaksara.,
jakarta
Comments
Post a Comment